Mengajari anak puasa lewat kegembiraan dunianya

Mengajari anak puasa lewat kegembiraan dunianya.
Ramadhan adalah bulan yang dinanti oleh umat Islam seluruh dunia. Dari segala kalangan, ras, serta suku bangsa menyambutnya dengan suka cita. Laki-laki, perempuan, dewasa atau pun anak-anak berusaha untuk tidak kehilangan atas kegembiraannya.

Untuk anak-anak kita, saya sendiri pernah bertanya, kapan saatnya mengajari anak kita menjalankan ibadah di bulan suci ini khususnya puasa? Kapan mulainya? Seperti apa? Bagaimana melatihnya?. Semua pertanyaan itu dulu pernah saya tanyakan dalam hati saya. Mungkin saya akan coba memberikan kepada anda pengetahuan kecil yang sangat penting untuk anak kita. Saya bukannya guru atau pemuka agama tapi saya pernah membaca hal ini dan mencoba menulisnya di blog ini.

Pelajaran terbaik yang dapat diberikan kepada anak kita khususnya yang masih batita tentunya adalah memberikan contoh. Yang pasti orang tua juga harus berpuasa untuk menjadi tauladan anaknya. Dengan demikian diharapkan anak akan sedikit demi sedikit berpikir dan bergerak untuk meniru.


Bagaimana caranya?

Ada sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari Ar-Rubaiyyi binti Muawwidz, ia berkata: Rasulullah SAW. Mengutus seorang pada pagi hari Asyura ke perkampungan Anshar. Katanya: ”siapa yang pagi ini berpuasa maka hendaklah ia berpuasa dan menyempurnakan puasanya. Maka kami pun menyempurnakan puasa pada hari itu dan kami mengajak anak-anak kami berpuasa. Mereka kami ajak ke Masjid, lalu kami beri mereka mainan dari benang sutera. Jika mereka menangis minta makan kami berikan mainan itu, sampai dating waktu berbuka.”

Dari hadist di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode dalam melatih anak berpuasa dapat dilakukan dengan permainan karena itu memang dunia mereka. Dengan menggiring lewat kegembiraan bermain, proses yang kita tanamkan akan lebih mudah diterima ketimbang langsung sesuai kehendak kita.

Sebenarnya banyak macam cara untuk melatih anak kita untuk berpuasa. Jangan terlalu memaksa dan yang paling penting adalah beri tauladan atau contoh seperti yang saya tulis di atas.


Kapan sebaiknya anak kita mulai dilatih berpuasa?

Untuk menjawab pertanyaan di atas, marilah kita simak sebuah hadist ketika seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW., “kapan seorang anak dilatih untuk shalat?” Rasulullah SAW. menjawab, “jika ia sudah dapat membedakan tangan kanan dan kirinya.”

Jika kita perhatikan hadist diatas, menurut anda kapan anak kita bisa menbedakan tangan kanan atau kirinya? Tentu 2 atau 3 tahun bukan?. Hadist melatih anak shalat diatas dapat disamakan dengan ibadah lainnya seperti puasa atau haji bagi yang mampu.(dari Abdullah NAshih Ulwan dalam bukunya Tarbiyatul Aulad fil Islam).

Dengan demikian jelas bahwa seperti halnya shalat, maka puasa pun sudah dapat diperkenalkan pada anak sejak mereka berusia 2 atau 3 tahun, yaitu ketika mereka sudah dapat membedakan tangan kanan dan tangan kirinya. Sudah jelas ini merupakan hadist dari Rasulullah SAW. dan tentu tidak ada alasan apa pun buat kita untuk membantahnya.

Mari kita berikan tauladan ibadah terbaik untuk anak kita!.
Selamat Menjalankan Ibadah Puasa.

Semoga bermanfaat Semoga Sukses

Masukkan Alamat email anda untuk mendapatkan artikel GRATIS:

Delivered by FeedBurner

1 comments:

Antok said...

Tampilan tambah menarik.....
hehehehe
sambang sinambang....

Post a Comment

Saat berkomentar, gunakan nama atau url blog anda! anonim tidak dianjurkan dan bila anonim memberikan komentar berupa pertanyaan maka maaf tidak saya jawab. Terima kasih.