Mengajarkan Matematika pada Anak Balita Dengan Dot Cards

Mengajarkan Matematika pada Anak Balita
Dengan Dot Cards (Metode Glenn Doman)


Siapa sih yang tidak suka kalau anaknya cerdas? anak cerdas adalah harapan saya. Sebagaimana yang pernah saya tulis tentang musik mozart untuk bayi, beethovent untuk bayi dan lain-lain yang kesemua itu adalah usaha kita para orang tua menjadikan anak kita menjadi cerdas. Arine, anak saya sudah diajarkan oleh bundanya mengenai hal ini. Tentu ini semua jangan dipaksakan. Pengajaran Matematika ini sudah diajarkan pada Arine saat berumur 6 bulan. Pada saat itu Arine hanya bisa lihat dan sedikit mencoba untuk meraih "kertas" yang dihadapkan padanya, tapi sekarang (14 bulan=mei 2009) dia sudah bisa berhitung (1-10) walau kurang jelas pengucapannya. Ini semua adalah usaha saya dan tentunya usaha anda para orang tua mendidik anak sejak usia dini. Dibawah ini yang perlu anda simak dan kerjakan!. Bahan dan metodenya? kita lanjutkan bacanya!...



1. Bahan yang digunakan :


Pertama. Seratus potong kertas manila putih berukuran 28 x 28 cm, masing- masing pada salah satu mukanya ada dots atau bola merah dengan garis tengah 2 cm. Bola- bola ini berjumlah dari satu hingga seratus pada kartu terakhir. Dibalik kartu terdapat angka yang menyatakan jumlah bola yang ada. Dots/ bola digambarkan secara acak di atas kertas tersebut. Kedua, Seratus potong kartu yang lebih ringan 14 x 14 cm bertuliskan sebuah angka merah setinggi 12, 5 cm mulai dari angka 1 hingga 100 pada kartu terakhir. Warna merah dipakai karena
memang menarik bagi seorang anak.

2. Cara mengajarkan :


Ambillah kartu yang ada satu bola merahnya saja, Sekarang angkatlah kartu tersebut di luar jangkauan tangannya dan katakana kepadanya, "Ini Satu". (Jangan sampai si anak melihat benda- benda lain). Tunjukkan kepadanya sesingkat mungkin. Dua atau tiga detik. Kemudian letakkan kartu tersebut terbalik di pangkuan kita. Pada mulanya anda akan merasa janggal. Namun demikian, semakin kita mahir menggunakan kartu- kartu itu, semakin cepat anak kita dapat memahaminya.

Perlu diingat bahwa angka hanyalah simbol yang mewakili nilai dari bilangan. Sekarang angkatlah kartu kedua, dan katakan, "Ini Dua". Lakukan seterusnya hingga kartu berjumlah sepuluh bola. Seluruh proses ini kurang lebih memakan waktu kurang dari satu menit. Lakukanlah setiap hari. Dalam waktu lima hari ia telah mengetahui fakta- fakta nyata dari angka satu sampai sepuluh, tetapi jangan menyuruhnya untuk membuktikan hal itu lebih dahulu. Pada hari keenam, kita singkirkan kartu 1 dari kesepuluh kartu di pangkuan dan menambahkan kartu 11.

Pada hari ketujuh, kita singkirkan kartu 2 dan menambahkan kartu 12. Terus lakukan seperti itu hingga angka 100. Kegiatan ini kurang lebih akan memakan waktu tiga bulan. Yakinlah, kegiatan ini akan menghasilkan kemampuan anak
yang luar biasa. Kini ia akan dengan cepat dapat membedakan empat puluh lima bola dan empat puluh enam.

Langkah Berikutnya Penjumlahan


Pada hari ke- 30, anda telah memperlihatkan hingga 35 bola. Semakin banyak yang diperlihatkan bola- bola kepada anak berarti anda mulai mengajarkan penjumlahan. Mulai kita melangkah mengajarkan penjumlahan dengan meletakkan bola- bola merah berjumlah dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh, delapan, sembilan, hingga sepuluh di pangkuan anda. Semuanya menghadap ke bawah dan kartu berbola dua diletakkan paling atas di tumpukan itu. Dengan semangat katakanlah, "satu tambah satu sama dengan dua". Kemudian kita perlihatkan kartu berbola dua. Perlihatkan tidak lebih dari satu detik. Jangan menjelaskan arti kata- kata "tambah" atau "sama dengan". Katakanlah "Satu tambah dua sama dengan." Jangan katakan "satu tambah dua menjadi..."

Jika kita mengajarkan fakta- fakta kepada anak- anak, mereka akan menarik kesimpulan tentang hukum- hukumnya lebih tepat dan cepat. Kemudian katakana "Satu tambah dua sama dengan tiga" hingga "satu tambah sembilan sama dengan sepuluh" yang kemudian kita perlihatkan hasilnya. Lakukanlah tiga kali pada hari pertama, sambil kita meneruskan untuk memperlihatkan kartu- kartu berbola sebanyak tiga kali sehari. Sebaiknya anda mengatur keenam waktu secara merata saat daya tangkap anak sedang memuncak.

Pada hari ke- 31 anda mengajarkan dua tambah dua, tambah tiga, dan seterusnya hingga tambah delapan. Apa yang kita ajarkan adalah arti dari bunyi kata "tambah" dan "sama dengan". Percaya atau tidak, pada saat kita bertanya "dua tambah empat sama dengan enam" kepada seorang dewasa maka akan terlintas 2 + 4 =6. Tetapi pada seorang anak akan terlintas dua bola tambah empat bola sama dengan enam bola.

Sampai hari ke- 31 ia sudah mengenal jumlah yang sebenarnya sampai dengan 40 dan telah dapat menambah dalam setiap kombinasi yang ada sampai dengan 10. Tahap ini yang terpenting adalah bahwa ia telah mengerti "tambah" dan "sama dengan" walaupun kita tidak memberitahu. Mulai hari ke- 36 dan seterusnya kita tidak perlu mengajarkan dengan urutan tertentu lagi. Ia sudah memahami. Berikanlah ia sekarang soal penjumlahan maka dengan cepat ia akan bisa menjawab.

Langkah Berikutnya Pengurangan.


Pola ini sama dengan pola penjumlahan. Katakan "sepuluh kurang satu sama dengan sembilan" Dan perlihatkan sejenak kartu berbola sembilan. Kemudian katakan "sepuluh kurang sembilan sama dengan satu". Pada hari ke- 41 anda dapat mengajarkan mulai dari duapuluh kurang satu sampai dengan duapuluh kurang sembilan belas.

Maka ia sekarang sedang menerima sembilan waktu belajar yang sangat ringkas setiap harinya dengan urut- urutan sebagai berikut : Kartu- kartu bilangan, penjumlahan, pengurangan, kartu bilangan, penjumlahan, pengurangan, kartu bilangan, penjumlahan, pengurangan.Di hari ke- 42 mulailah dengan tigapuluh kurang satu hingga tigapuluh kurang duapuluh sembilan. Pada hari ke- 43 mulailah dengan soal- soal pengurangan dalam bentuk dan urutan yang tidak teratur sampai jumlah empatpuluh delapan.

Langkah Berikutnya Memecahkan Soal.


Apabila apa yang kita sampaikan sungguh- sungguh dan penuh kasih sayang, Insya Allah akan menghasilkan buah yang "harum" baunya dan nikmat rasanya.
Kini kita siap mengajarkan memecahkan soal, ingat bukan mengujinya. Mulailah dengan bilangan- bilangan. Berlututlah di lantai menghadap anak. Ambillah kartu dengan 18 bola dan 25 bola. Kemudian mintalah si anak untuk menunjuk pada 25. Permintaan ini diajukan sambil lalu dan riang. Jangan suruh dia lengucapkan duapuluh lima, sebab kita tidak sedang mengajar berbicara, tetapi sedang mengajarkan matematika. Jika ia tidak cukup cepat, katakana dengan gembira, "Yang ini, bukan?" sambil mengangkat kartu 25 bola. Inilah cara mengajar yang jujur.

Ulangi lagi hingga anak dapat menunjukkan dengan benar. Jika ia dapat mengetahuinya, pujilah dan peluklah. Bahwa ia adalah seorang anak yang terpandai yang pernah kita kenal. Hal ini memang betul bukan? Begitu kita meluapkan kegembiraan dia akan secepatnya menaruh minat pada matematika untuk selamanya. Ia menjadi yakin bahwa matematika lebih menyenangkan daripada "gula- gula". Terus lakukan seperti itu, maka anak kita akan lebih cepat menunjukkannya. Lakukan setelah itu pengurangan. Sebagai catatan jangan memberikan waktu khusus untuk memecahkan soal- soal, tetapi campuradukkan atau sewaktu- waktu saja. Hingga anak kita merasakan kesenangan. Toh tidak ada tekanan yang kita berikan kepada anak kita.

Langkah Berikutnya Perkalian.


Katakan kepadanya kita mengajarkan perkalian. Lakukan hal yang sama seperti sebelumnya. Mulailah dengan mengatakan "dua kali dua sama dengan empat" sambil memperlihatkan kartu berbola empat. Teruskan sampai "dua kali lima sama dengan sepuluh". Pada hari ke- 51, mulai dengan "tiga kali tiga sama dengan sembilan". Akhirnya "tiga kali delapanbelas sama dengan limapuluh
empat". Sampai hari ke 58 kita sampai pada "sepuluh kali enam sama dengan enampuluh". Pada waktu mengajarkan perkalian kita bisa menyelipkan satu persoalan perkalian.

Langkah Berikutnya Pembagian.


Pada hari ke- 60 kita mengajarkan pembagian. Sampai langkah ini ia telah mengetahui nilai sebenarnya hingga enampuluh lima. Mulailah dengan mengatakan "empat dibagi dua sama dengan dua" hingga enampuluh empat dibagi dua sama dengan tigapuluhdua". Pada hari ke- 68 kita sampai pada "tujuhpuluh dibagi sepuluh sama dengan tujuh". Sewaktu- waktu kita selingi dengan soal pembagian.

Langkah Berikutnya Persamaan.


Pada hari ke- 70 kita sudah menjadi seorang ahli matematika. Katakanlah kita sedang mengajarkan persamaan dengan riang gembira. Sebetulnya ia sudah mengetahui semua persamaan dua langkah. Sebab, memang dua tambah tiga sama dengan lima, tujuhpuluh dikurangi tigapuluhsatu sama dengan tigapuluh sembilan, delapan kali delapan sama dengan enampuluh empat. Sekarang berikanlah soal persamaan tiga langkah. Katakanlah "tujuh tambah tigabelas kali tiga sama dengan." Kemudian perlihatkanlah kartu berbola enampuluh. Setelah kita mengajarkan tiga langkah persamaan maka lanjutkanlah dengan langkah- langkah yang lain. Yakinlah apa yang kita ajarkan akan menghasilkan hasil
yang memuaskan.

Langkah Selanjutnya Angka- Angka.


Langkah ini amat mudah. Sekarang kita mengambil kartu- kartu yang bertuliskan angka (kartu dg ukuran 14 x 14 cm). Angkatlah kartu yang bertuliskan 1 berwarna merah, dan katakan "ini satu". Lakukan seterusnya hingga hari ke- 99 ia akan mengetahui semuanya.

Dunia ini akan kita wariskan pada anak kita. Warisan yang Abadi adalah Ilmu, baik Ilmu Dunia dan Akhirat. Untuk itu jangan setengah-setengah memberikannya. Harapan kita akan terwujud besok jika kita lakukan sekarang, harapan hanya tinggal harapan bila kita sekarang hanya berharap tanpa melakukan apapun.

Selamat Mencoba!
Semoga bermanfaat.
Diolah dari buku "Bersahabat dengan Matematika"

Masukkan Alamat email anda untuk mendapatkan artikel GRATIS:

Delivered by FeedBurner

2 comments:

Anonymous said...

Anaknya pasti hebat dong ya gan .....

YohaNNISTaMMU said...

trimakasih sharingnya gan...

Post a Comment

Saat berkomentar, gunakan nama atau url blog anda! anonim tidak dianjurkan dan bila anonim memberikan komentar berupa pertanyaan maka maaf tidak saya jawab. Terima kasih.