Kata Pak Dokter anak saya laki-laki

Kata Pak Dokter anak saya laki-laki


Setiap orang yang berumah tangga selayaknya mendambakan momongan dan tidak sedikit yang menginginkan anaknya itu berjenis kelamin laki-laki. Salah satunya tentu saja saya yang sudah menjadi ayah sekitar 4 tahun setelah seorang putri (Arine) terlahir dari rahim istri tercinta. Walaupun saat Arine belum lahir, saya mendambakan anak laki-laki yang terlahir tetapi saya tetap menyayangi dia sepenuh kasih sayang orang tua. Laki-laki dan perempuan pun sama saja yang penting sehat, begitu khan?. Bagaimana kalau harus memilih laki-laki atau perempuan di anak pertama? tentu saja saya jawab saya ingin laki-laki. Alasannya? entahlah, mungkin karena iri juga melihat teman-teman, sahabat, kerabat yang anak pertamanya laki-laki hehehe.
Kata Pak Dokter anak saya laki-laki

Lalu mengapa saya tulis judulnya Kata Pak Dokter anakku laki-laki? begini ceritanya... Tapi sebelum bercerita siapkan kursi yang nyaman. Jika memungkinkan, ajak pasangan anda menyimak tulisan saya ini. Membaca bersama-sama dapat meningkatkan keharmonisan anda. saya percaya itu. Siap ya? ok begini... 7 bulan lalu di suatu pagi, istri mengeluh karena bulan itu dia telat selama 5 hari. Saya sih menanggapinya wajar saja karena siklus haidnya sering sekali terlambat walaupun tidak selama saat itu. Siangnya setelah bangun tidur... (wihhh bangun tidur kok siang? nggak kerja ini? hohohoho khan blogger dan itu pekerjaan saya hehehe...) saat membeli beberapa barang di supermarket, istri mencomot alat test kehamilan yang itu lho testnya lewat urine (maaf nggak menyebut merk karena tulisan ini nggak di bayar merk itu hehe). Dari belanja pun langsung pulang dan segera tidur siang (waduh tidur lagi? ya nggak lah... khan yang tidur Arine dan bundanya).

Pagi keesokan harinya yang cerah, tidur saya terganggu dan terkaget oleh usikan istri bahwa dia hamil. Alhamdulillah... itu kata pertama saya mendengar kabar yang setelah itu saya anggap bukan pengusik tidur melainkan kabar gembira. Saking girangnya malah tidak meneruskan tidur walaupun jam tidur baru menginjak 2 jam lebih sedikit (tidur pukul 5 pagi). Setelah gembira, saya mencoba memohon kepada Allah pencipta alam yang intinya memohon agar di titipi anak laki-laki. Jika terkabul maka komplit sudah anggota keluarga saya (komplit menurut saya ya!).

Dari kabar kehamilan kedua ini, saya berjanji pada istri bahwa saya akan potong rambut bila yang lahir nanti adalah Laki-laki. Ya... saya ingin laki-laki untuk anak kedua ini. Masalah rambut, memang belum potong rambut sama sekali semenjak keluar dari status karyawan. Rambut panjang memang istri sudah melarangnya tapi mau bagaimana lagi? saya pengen dari dulu baru kali ini ada kesempatan. Tapi saya berjanji potong rambut saat anak yang lahir adalah laki-laki. Tidak se idealis seperti itu juga kok, walaupun yang lahir perempuan lagi pasti aku potong juga kalau sudah "bosan".

Serangkaian rencana pun di susun, terutama tentang pemeriksaan rutin kehamilan. Kami menetapkan masih dr. Danu Maryoto Teguh, Sp.OG yang kami pilih untuk memganalisa perkembangan jabang bayi. Beliau adalah yang menolong istri saat melahirkan Arine di tempat beliau membuka praktek yaitu tepatnya di Rumah Sakit Ibu & Anak "Nur Ummi Numbi". Entah apa kecocokan kami dengan beliau, nggak bisa jelaskan dengan mudah. Yang pasti dokternya ramah dan pertanyaan apapun dari kami selalu di jawab, itu saja. Mungkin dokter lain bisa seperti ini, tapi berlaku sebagai seperti ayah sekaligus partner yang siap memberikan tips sehat walaupun tidak diminta, saya pribadi belum menemukan saingan beliau (sssttt... Beliau ini siap di telepon lho kalau usia kehamilan pasiennya sudah menginjak 8 bulan lebih).

Kembali lagi ya! Setelah 1 bulan lebih dari kabar gembira yang saya dengar dari istri tadi, Kami tetapkan memeriksakan kehamilan pertama kali. Setelah di USG, diketehaui bahwa umur janin dalam kandungan menginjak 11 minggu. Vitamin dan beberapa nutrisi sudah disiapkan melalui resep dan siap diterima sang janin lewat bundanya. Gambar-gambar hasil USG sejak umur 11 minggu sampai sekarang yang sudah 28 saya sertakan di bawah. Jangan tanyakan yang mana tangan, kaki atau kepalanya ya! saya juga nggak "mudeng" (nggak ngerti).
Hasil USG umur 11 minggu
Hasil USG umur 11 minggu

Hasil USG umur 15 minggu
Hasil USG umur 15 minggu

Hasil USG umur 20 minggu
Hasil USG umur 20 minggu

Hasil USG umur 24 minggu
Hasil USG umur 24 minggu

Hasil USG umur 28 minggu
Hasil USG umur 28 minggu

Dari gambar terlihat Janin sehat dan lengkap. Itu sih kata Pak dokter juga kok. oh iya... kalau periksa di sana, pasti di USG. Saya malah heran kalau teman-teman tanya sudah di USG kehamilan istri, padahal kalau ke sana rutin tiap bulan di USG terus. Dan yang paling konyol adalah pertanyaan "kalau sudah di USG, jenis kelaminnya sudah tahu dong", lho.. janin baru berumur 11 minggu kok pengen tahu jenis kelamin? lha di saat pemeriksaan umur 6 bulan janin kemarin saja masih belum tahu. Tapi ok lah, mungkin pahamnya USG hanya untuk mengetahui jenis kelamin padahal tidak sesempit itu. Manfaat USG dan apa itu USG sudah saya tulis di USG (Ultrasonografi) (KLIK YA!!).

Setelah pemeriksaan rutin yang ke 5 saat umur 7 bulan janin, Pak Dokter bilang anak saya berjenis kelamin laki-laki. Padahal saya nggak minta di beritahu lho tapi ya Alhamdulillah Banget ya (#lebaystyle). Girang dan semangat mengabarkan kabar gembira ini menggelora. Terbayang juga nanti kalau lahir, rambutku yang sudah panjang ini harus di potong hehehe. Cukup sekian dulu ya, Saya ingin meminta do'a dari pembaca sekalian agar istri saya diberi kekuatan dan proses kelahiran berjalan lancar serta tidak halangan apapun yang menyertainya. Tulisan ini akan berlanjut setelah anak kedua saya terlahir di dunia. Semoga bermanfaat bagi andatulisan panjang lebar tentang Kata Pak Dokter anakku laki-laki.

Masukkan Alamat email anda untuk mendapatkan artikel GRATIS:

Delivered by FeedBurner

3 comments:

super lutein said...

Skrg anaknya sdh lahir ya? Bener laki/perempuan?

Baju Bayi dan Anak said...

terima kasih atas infonya

Ali said...

jadi nya apa pas keluar?

Post a Comment

Saat berkomentar, gunakan nama atau url blog anda! anonim tidak dianjurkan dan bila anonim memberikan komentar berupa pertanyaan maka maaf tidak saya jawab. Terima kasih.