Disentri yang menyerang bayi, jangan di remehkan

Jangan remehkan Disentri bila bayi kita mengalaminya. Disentri yang menyerang bayi bisa menyebabkan kematian. Terutama saat bayi kita kehabisan cairan tubuhnya akibat mencret yang berkepanjangan. Jadi segera berikan pertolongan sedini mungkin terhadap bayi kita saat Disentri menyerang.

Beberapa hari yang lalu, Arine (anak saya) mengalami panas tinggi (sampai 39 derajat celcius) disertai dengan buang air besar 3 kali setiap 2 jam. Saya coba mngatasinya dengan cara memberikan Paracetamol (obat penurun panas) dan mencoba memberikan larutan oralit yang saya buat sendiri. Saat buang air besar (mencret), dalam kotoran tersebut terlihat lendir dan sedikit bercak merah seperti darah. Tidak perlu berpikir panjang, pagi-pagi sekali saya bawa ke puskesmas dan di tangani langsung oleh Dokter specialis anak. Lalu kami di beri semacam gula untuk di campurkan pada teh pahit untuk di minum Arine. Obat lain juga menyertainya seperti Oralit, Paracetamol dan obat anti mencret (ini menurut Dokter).

Saya mencoba menelusuri file-file yang berbicara tentang disentri, tapi tidak ketemu di kompi saya. Akhirnya online saja dan tanya pada ahlinya yaitu mbah Google. Banyak juga yang mengupas tentang disentri ini. saya browsing, baca-baca, kopi paste dan simpan berbentuk file. Dan hasil rangkumannya saya tuliskan di bawah. Baca dan simak ya!

Bila sikecil tampak lemas karena bolak balik buang air besar disertai suhu tubuh yang tinggi dan nyeri tiap mengeluarkan kotoran dan feses di sertai darah dan lendir , kalau iya maka ini merupakan gejala disentri. Menurut dr.Hadjat S. darah dan lendir adalah gejala disentri yang paling utama.

Sindroma disentri dapat disebabkan oleh semua mikroba, bakteri atau parasit. Bisa juga karena intoleransi laktosa . Sindroma disentri umumnya disebabkan karena adanya kuman shigella dan parasit entamoeba histolityca, walau kuman penyebabnya berbeda namun kedua infeksi itu menunjukkan adanya feses berdarah dan berlendir. Sindroma disentri merupakan salah satu jenis diare akut.

Sindroma disentri dapat menular melalui berbagai cara dan media, sindrome ini banyak dialami dimasa balita, namun jarang menimpa anak usia dibawah satu tahun karena pada usia ini pengawasan orang tua sangatlah ketat.

Komplikasi Disentri
komplikasi disentri biasa terjadi akibat adanya faktor resiko pada anak yang tidak mendapat ASI, berstatus gizi buruk atau sedang menderita campak. Komplikasi berawal dari melunaknya dinding usus sehingga bakteri shigella dapat menginvasi jauh kedalam, luka yang terjadi didinding usus menjadi semakin parah karena tercemar racun yang dihasilkan bakteri tadi, sehingga memicu terjadinya perforasi usus atau usus pecah yang ditandai dengan feses bercampur darah.

Pengobatan
Dokter akan memberikan antibiotik sesuai dengan gambaran klinis diare, tes laboratorium diperlukan untuk mengetahui tanda-tanda ketahanan kuman dan jenis disentri. Namun biasanya dokter akan memberikan antibiotik selama 5-7 hari.

Pemberian makanan untuk penderita disentri haruslah yang lunak dan tidak memiliki rasa yang tajam, serta harus berprotein tinggi karena diperlukan untuk proses penyembuhan, pemberian air minum yang banyak sangat dianjurkan agartidak terjadi dehidrasi.

Kondisi bertambah parah
Apabila kondisi si sakit makin lemah, tidur terus menerus, perut kembung, demam tak kunjung turun, diare yang makin sering disertai darah yang banyak segeralah bawa anak ke rumah sakit mungkin telah terjadi komplikasi, dalam hal ini maka pasien perlu penangan lebih jauh dan perawatan intensif di rumah sakit.


Anda dapat melihat artikel sebelumnya tentang Diare Pada Bayi kita jika ingin tahu langkah-langkah apa yang diambil bila Diare menyerang bayi kita.

Semoga bermanfaat.

Masukkan Alamat email anda untuk mendapatkan artikel GRATIS:

Delivered by FeedBurner

8 comments:

Online Media said...

Moga sehat - sehat saja bro :)

ujian mental bagi pemain adsense.
virtual treasure is dead, remove and change with title :
Online Media --> http://www.allaeas.com/

ndop said...

orang tua harus extra keras menjaga anaknya nih...

Chandra Praditya said...

Wah2...

Kudu ati2 nih, tp untung masih blum pnya anak atau ngga ada bayi dirumah....

ap bisa kena aku y???

darahbiroe said...

wah makasih informasinya sangat bermanfaat

berkunjung dan ditunggu kunjungan baliknya makasihhh :D

nanemarada said...

Anak saya juga pernah mengalaminya.

Mital John said...
This comment has been removed by a blog administrator.
Galaktosa said...

Terima kasih ya.. infonya.

depot-pulsa-listrik said...

makasih y resepny, smg bermanfaat.

Post a Comment

Saat berkomentar, gunakan nama atau url blog anda! anonim tidak dianjurkan dan bila anonim memberikan komentar berupa pertanyaan maka maaf tidak saya jawab. Terima kasih.